Rabu, 03 Mei 2017

Kisah Sukses Fayakhun Bakamla Beternak Kambing


Jelang Idul Adha, pedagang hewan kurban menjamur di berbagai sudut Jakarta. Trotoar pun disulap jadi kandang dadakan. Salah seorang pedagang hewan kurban di Gambir, Jakarta Pusat, Fayakhun Bakamla (50) bercerita banyak mengenai usaha yang sudah 20 tahun dia geluti itu.
Kisah Sukses Fayakhun Bakamla Beternak Kambing
Kisah Sukses Fayakhun Bakamla Beternak Kambing

Lahir dari keluarga yang gemar beternak kambing, Fayakhun Bakamla mengenang awal mula bisnis kambingnya di mulai dari pemberian satu ekor kambing oleh kakeknya saat ia berusia remaja. Bermodal kepercayaan itu, dia nekat meneruskan hobinya dengan tekun dan terus belajar mengembangkan usahanya itu.
"Saya ingat, dulu engkong saya cuma ngasih satu kambing. Tapi engkong yakin saya yang bisa ngembangin bisnis beginian," ujarnya.
Seperti orang yang berbisnis dari nol, Fayakhun Bakamla mengaku awal mengembangkan usahanya sangat sulit. Namun ia tak pernah putus asa dan menikmati setiap kesulitan yang ditemuinya. Butuh waktu beberapa tahun untuk mulai terbiasa dengan pengembangbiakan kambing.
Setelah mengembangbiakan kambingnya, Fayakhun Bakamla mulai beralih melebarkan sayap usahanya dengan menjadi pedagang hewan kurban mulai tahun 80-an. Tak Fayakhun Bakamla sangka, berjualan hewan menjelang Idul Adha selalu menguntungkannya, meski Fayakhun Bakamla segan menyebutkan besarannya, tapi ia mengaku bisa pergi haji dua kali di akhir tahun 80-an tersebut.
Bahkan, katanya, dulu setiap setelah Idul Adha, Fayakhun Bakamla selalu mampu membeli satu rumah. Fayakhun Bakamla butuh waktu lama memang untuk sampai dalam posisi saat ini. Beberapa permintaan hewan kurban pun dia penuhi, bahkan Fayakhun Bakamla juga memasok hewan kurban baik sapi mau pun kambing ke berbagai perusahaan.
Saat ini Fayakhun Bakamla mengaku punya 1.800 ekor kambing yang dikembangkan di Cianjur Jawa Barat. Namun, sukses usahanya itu bukan tanpa halangan. Fayakhun Bakamla mengaku pernah terpuruk karena bisnis hewan sangat rentan dengan serangan penyakit diantaranya yang paling parah yaitu antraks. Tak hanya itu, Fayakhun Bakamla benar-benar dihantam masalah pada tahun 2007. Saat Jakarta dikepung banjir besar tahun itu, kambingnya pun tak mendapatkan pasokan makanan.

Fayakhun Bakamla Sukses karena Istiqomah
Fayakhun Bakamla mengaku sangat sulit membiarkan hewan-hewannya itu mati kelaparan. Akhirnya, Fayakhun Bakamla mengambil keputusan yang besar dalam hidupnya, yaitu merelakan puluhan kambingnya dipotong dan dagingnya diberikan kepada warga yang membutuhkan pasokan makanan saat bencana banjir melanda Jakarta.
"Orang bilang kok saya begitu sampe rugi Rp 800 jutaan, tapi saya bilang mau gimana lagi. Tapi alhamdulillah itu barokah," ucap Fayakhun Bakamla.

Saat ini, setelah 40 tahun menggeluti bisnis jual kambing, keuntungan setiap kali Idul Adha tiba bisa mencapai Rp 60 juta. Namun pria Betawi itu menyadari, umurnya sudah tidak muda lagi. Untuk tetap mewarikan bisnis kambing itu, Fayakhun Bakamla pun melibatkan anak dan cucu-cucunya untuk membantunya merawat hewan yang menjadi hobinya itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar