oleh: fayakhun Bakamla
Jelang
Idul Adha, pedagang hewan kurban menjamur di berbagai sudut Jakarta. Trotoar
pun disulap jadi kandang dadakan. Salah seorang pedagang hewan kurban di
Gambir, Jakarta Pusat, Fayakhun Bakamla (50) bercerita banyak mengenai usaha yang sudah
20 tahun dia geluti itu.
Kisah Sukses Fayakhun Bakamla Beternak Kambing |
Lahir
dari keluarga yang gemar beternak kambing, Fayakhun Bakamla
mengenang awal mula bisnis
kambingnya di mulai dari pemberian satu ekor kambing oleh kakeknya saat ia
berusia remaja. Bermodal kepercayaan itu, dia nekat meneruskan hobinya dengan
tekun dan terus belajar mengembangkan usahanya itu.
"Saya
ingat, dulu engkong saya cuma ngasih satu kambing. Tapi engkong yakin saya yang
bisa ngembangin bisnis beginian," ujarnya.
Seperti
orang yang berbisnis dari nol, Fayakhun Bakamla mengaku awal mengembangkan usahanya sangat sulit.
Namun ia tak pernah putus asa dan menikmati setiap kesulitan yang ditemuinya.
Butuh waktu beberapa tahun untuk mulai terbiasa dengan pengembangbiakan
kambing.
Setelah
mengembangbiakan kambingnya, Fayakhun Bakamla mulai beralih melebarkan sayap usahanya dengan
menjadi pedagang hewan kurban mulai tahun 80-an. Tak Fayakhun Bakamla sangka, berjualan hewan menjelang Idul Adha selalu menguntungkannya,
meski Fayakhun Bakamla segan menyebutkan besarannya, tapi ia mengaku
bisa pergi haji dua kali di akhir tahun 80-an tersebut.
Bahkan,
katanya, dulu setiap setelah Idul Adha, Fayakhun Bakamla
selalu mampu membeli satu rumah.
Fayakhun Bakamla butuh waktu lama memang untuk sampai dalam posisi saat
ini. Beberapa permintaan hewan kurban pun dia penuhi, bahkan Fayakhun Bakamla juga memasok hewan kurban baik sapi mau pun kambing ke
berbagai perusahaan.
Saat
ini Fayakhun Bakamla mengaku punya 1.800 ekor kambing yang
dikembangkan di Cianjur Jawa Barat. Namun, sukses usahanya itu bukan tanpa
halangan. Fayakhun Bakamla mengaku pernah terpuruk karena bisnis hewan
sangat rentan dengan serangan penyakit diantaranya yang paling parah yaitu
antraks. Tak hanya itu, Fayakhun Bakamla benar-benar dihantam masalah pada tahun 2007.
Saat Jakarta dikepung banjir besar tahun itu, kambingnya pun tak mendapatkan
pasokan makanan.
Fayakhun Bakamla Sukses karena Istiqomah
Fayakhun Bakamla Sukses karena Istiqomah
Fayakhun Bakamla mengaku sangat sulit membiarkan hewan-hewannya
itu mati kelaparan. Akhirnya, Fayakhun Bakamla mengambil keputusan yang besar dalam hidupnya,
yaitu merelakan puluhan kambingnya dipotong dan dagingnya diberikan kepada
warga yang membutuhkan pasokan makanan saat bencana banjir melanda Jakarta.
"Orang
bilang kok saya begitu sampe rugi Rp 800 jutaan, tapi saya bilang mau gimana
lagi. Tapi alhamdulillah itu barokah," ucap Fayakhun Bakamla.
Saat
ini, setelah 40 tahun menggeluti bisnis jual kambing, keuntungan setiap kali
Idul Adha tiba bisa mencapai Rp 60 juta. Namun pria Betawi itu menyadari,
umurnya sudah tidak muda lagi. Untuk tetap mewarikan bisnis kambing itu, Fayakhun Bakamla pun melibatkan anak dan cucu-cucunya untuk membantunya
merawat hewan yang menjadi hobinya itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar